Dulu saat masih muda belia menginginkan pernikahan yang sederhana dengan jodoh yang memang di hadiahkan oleh Allah tak hanya paras tampan namun berakhlak mulia dan beragama baik
terasa halusinasi ketika kesepakatan ini berbuah ijab dan qobul janji setia sehidup semati menjadi keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah akan di pelihara ternyata hanya sebuah drama belaka
memilihmu kala itu membuatku yakin karena agama dan budi akhlak baikmu kepada wanita,
bahkan tak sempat aku menengok yang lain karena kebaikanmu terbayang di benak ini
dengan teman kerabat dan keluarga engkau seolah mampu memikat dengan kepolosan akhlakmu yang ujar mereka baik
tetapi ketika berumah tangga, berkehidupan seiring jalan nya waktu, aku seolah di hempas oleh pertanyaan yang lalu-lalu kerabat, teman, keluarga dan aku seolah tertipu dengan wujudmu
hampir 3 tahun berlalu, tetap saja tak menampakkan keelokkan akhlak dan prilakumu makin menjadi, tak sabar engkau menghadapi anak dan istrimu, bahkan ia sibuk dengan dunianya saja, tanpa memikirkan lelahnya istri dan keluargamu
seolah setelah menikah bak raja engkau buat kami seperti menuruti keinginan dan hasratmu saja, tetap engkau tambah buruk dimata ini tak ada baik nya lagi
ibadah kebaikanmu seolah hanya tameng untuk mendapatkan keinginanmu saja, tipy dayamu untuk mengibuli aku kala itu, tetapi aku sudah terjerat dan semua takkan bisa disesali lagi, aku hanya mengikuti drama ini, sesakit apapun aku telan pahit-pahit karena ini keputusanku dulu
keinginan dengan menikah suami mampu menjadi tauladan yang baik, ternyata ia pun seperti harus di motivasi di ingatkan tiada henti, tetapi tak ada satupun tindakkan itu, seolah sesuka hatinya.
ya Rabb,,, apakah aku tertipu dengan nya?
apakah memang ini cobaan bagiku?
tetapi begitu berat 2 cobaan ku pikul dan seisi rumah ini takkan mungkin aku dapat mengubahnya lagi sedangkan di umur ini takkan bisa manusia berubah lagi, untuk istiqomah saja ia susah malah kejelekkan, keburukannya pun di buka setelah 3 tahun bersama ini, begitu berat cobaan ini ya rabb...
rasa tak kuat, dan ingin menghindar saja, dari berbagai problema dan realita hidup ini
hingga saat ini aku blm bahagia seutuhnya, aku belum merasakkan kelegaan di hati dengannya
tetapi aku selalu berharap agar engkau selalu memberikan kehidupan dan kebahagiaan yang sesungguhnya untukku kelak dikemudian hari, aku ingin ya rabb, aku inginkan kebagagiaan yang membuat hatiku lega dan selalu memberikan yang terbaik bagi orang lain
(jauh aku dari kata istri shalihah)