Laman

Jumat, 27 April 2012

Proses Morfologi Bahasa dan Sastra Indonesia

3. PROSES MORFOLOGIK

Proses morfologik ialah proses pembentukan kata-kata dari satuan yang merupakan bentuk dasarnya.
Dalam bahasa indonesia terdapat tiga proses morfologik ialah proses pembubuhan afiks, proses pengulangan dan proses pemajemukan.

3.2 PROSES PEMBUBUHAN AFIKS
Ialah pembubuhan afiks pada suatu satuan, baik itu berupa bentuk tunggal maupun bentuk kompleks, untuk membentuk kata. Misalnya afiks ber- pada jalan menjadi berjalan.
3.3 AFIKS
Afiks ialah suatu satuan gramatik yang terikat yang dalam suatu kata merupakan unsur yang bukan kata dan bukan pokok kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk kata atau pokok kata baru. Misalnya kata minuman

3.4 AFIKS ASLI DAN AFIKS DARI BAHASA ASING
Sebenarnya bagi pemakai bahasa indonesia kata-kata asing yang masuk dalam perbendaharaan bahasa indonesia itu diterima secara keseluruhan, dengan tidak mengingat bentuk serta fungsi asslinya. Itulah sebabnya dalam bahasa indonesia dijumpai kata mengutip, memaklumi,  yang diperhatikan bentuk serta fungsi aslinya, tentu kata-kata tersebut tidak mungkin ada, karena kutip dan maklum dalam bahasa asli nya merupakan bentuk pasif, sedangkan prefiks meN- merupakan prefiks aktif.

3.5 AFIKS YANG PRODUKTIF DAN AFIKS YANG IMPRODUKTIF
Ialah afiks yang hidup . yang memiliki kesanggupan yang besar untuk melekat pada kata-kata atau morfem-morfem. Contoh afiks yang produktif meskipun afiks itu berasal dari bahasa asing ialah –wan. Contoh afiks improduktif misalnya afiks –man, yang hanya terdapat pada kata budiman dan seniman.

3.6 PROSES PENGULANGAN
Ialah pengulangan suatu gramatik, baik seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Misalnya kata ulang rumah-rumah dari bentuk dasar rumah.

3.7 MENENTUKAN BENTUK DASAR KATA ULANG
1.      Pengulangan pada umumnya tidak merubah golongan kata
Misalnya :
Berkata-kata (kata kerja) : Bentuk dasarnya berkata (kata kerja)
Minum-minuman (kata nominal) : bentuk dasarnya minuman (kata nominal)
2.      Bentuk dasar selalu berupa satuan yang dalam penggunaan bahasa
Misalnya : Berdesak-desakan : bentuk dasarnya berdesakan, bukan berdesak

3.8 MACAM-MACAM PENGULANGAN
1. Pengulangan Seluruh
Ialah pengulangan seruruh bentuk dasar, tanpa perubahan fonem dan tidak berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks. Misalnya :
Buku               : buku-buku
Pengertian       : pengertian-pengertian
2.Pengulangan Sebagian
Ialah pengulangan sebagian dari bentuk dasarnya.
a.       Bentuk meN-
Melambaikan   : melambai-lambaikan
Mengambil      : mengambil-ambil
b.      Bentuk di-
Ditarik             : ditarik-tarik
Disodorkan     : disodor-sodorkan
c.       Bentuk ber-
Berjalan           : berjalan-jalan
Bermain           : bermain-main
d.      Bentuk ter-
Tersenyum       : tersenyum-senyum
3.      Pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks
Pengulangan itu terjadi berassam-sama dengan proses pembubuhan afiks dan bersama-sama pula mendukung satu fungsi. Misalnya kata ulang kereta-keretaan.
4.      Pengulangan dengan perubahan fonem
Kata ulang yang pengulanganya termasuk golongan ini sebenarnya sangat sedikit. Di samping bolak-balik terdapat kata kebalikan, sebaliknya, dibalik, membalik. Dari perbandingan itu, dapat disimpulkan bahwa kata bolak-balik dibentuk dari bentuk dasar balik yang diulang seluruhnya dengan perubahan fonem.

3.9 PROSES PEMAJEMUKAN
Kata majemuk ialah kata yang terdiri dari dua kata sebagai unsurnya. Disamping itu kata majemuk yang terdiri dan satu kata dan satu pokok kata sebagai unsurnya. Misalnya rumah sakit, meja makan, kepala batu, keras hati, panjang tangan dan masih banyak lagi.

3.10 CIRI-CIRI KATA MAJEMUK
1. Salah satu atau semua unsurnya berupa pokok kata
Kata majemuk yan terdiri dari pokok kata semua misalnya terima kasih, lomba lari, lomba lawak, lomba tembak, lomba nyani, lomba renang dan sebagainya.
2. Unsur-unsurnya tidak mungkin dipisahkan, atau tidak mungkin diubah strukturnya
Satuan kamar mandi keliatannya sama dengan orang mandi, keduanya terdiri dari kata nominal dan kata kerja. Tetapi bila diteliti benar-benar ternyata kedua satuan itu berbea. Pada orang mandi kata orang dapat diikuti kata itu misalnya, menjadi orang itu mandi, dan kata mandi dapat didahului kata sedang, akan, sudah, menjadi orang itu sedang mandi.

3.11 KATA MAJEMUK DENGAN UNSUR YANG BERUPA MORFEM UNIK
Ada berapa kata kata majemuk yang salah satu dari unsurnya berupa morfem unik, ialah morfem yang hanya mampu berkombinasi dengan satu satuan tertentu. Misalnya kata simpang siur, contoh lain misalnya, sunyi senyap, gelap gulita, terang benderang dan sebagainya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar