Berpaling muka kau
dihadapku
tertawa,
tersenyum kau
dengannya
tak sadar hati ini
bergejolak menahan tangis miris jiwa.
Getaran itu makin
cepat terasa
makin perih jiwa,
akan lontaran isyarat
indah yang menyayat luka.
Aku menyesal berikan
kesempatan
untuk nya
membayangkanmu
kupikir ini takkan
mungkin terjadi,
terjebak dalam
dentuman nadi,
ku tau semua ini aku
yang rasa.
Mengertilah...
Aku terluka...
Goresan luka itu masih
ada,
tak ingin rasakan lagi
apa ku berpaling
tinggalkan semua,
biar kau tau
kehilangan ku sebuah petaka baru,
dalam lukisan cerita cintamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar